Jeruk purut (Citrus × hystrix DC )
Jeruk purut, jeruk
limau, limau, atau limo (Citrus × hystrix DC.)
merupakan tumbuhan perdu yang dimanfaatkan terutama buah dan daunnya sebagai bumbu
penyedap masakan.
Daun jeruk purut, dipakai sebagai
pengharum dalam masakan
Jeruk rempah ini termasuk ke dalam subgenus Papeda,
berbeda dengan jenis jeruk pasaran lainnya, sehingga penampilannya mudah
dikenali.
Tumbuhannya berbentuk pohon kecil dengan
tinggi antara 2-12 meter. Batangnya bengkok atau bersudut, agak kecil, dan
bercabang rendah. Tajuknya tak beraturan. Cabang-cabangnya rapat. Rantingnya berduri, kecil, dan bersudut
tajam. Daun berbentuk
bulat telur, ujungnya tumpul, dan bertangkai satu.[1] Daunnya
itu seperti dua helai yang tersusun vertikal akibat pelekukan tepinya yang
ekstrem; tebal dan permukaannya licin, agak berlapis malam. Daun muda dapat
berwarna ungu yang kuat. Buahnya kecil, biasanya tidak pernah berdiameter lebih
daripada 2cm, membulat dengan tonjolan-tonjolan dan permukaan kulitnya kasar;
kulit buah tebal. Perbanyakan dilakukan dengan biji atau dengan pencangkokan.
Dalam dunia boga Asia Tenggara penggunaannya
cukup sering dan rasa sari buahnya yang masam biasanya digunakan sebagai
penetral bau amis daging atau ikan untuk mencegah rasa mual, seperti pada siomay.
Ikan yang sudah dibersihkan biasanya ditetesi perasan buahnya untuk mengurangi
aroma amis. Daun jeruk purut juga banyak dipakai . Potongannya dicampurkan pada
bumbu pecel atau
juga gado-gado untuk
mengharumkan. Demikian pula dalam pembuatan rempeyek,
potongan daunnya dicampurkan pada adonan tepung yang
kemudian digoreng.
Di Thailand,
daun jeruk purut sangat populer dalam masakannya. Tom yam dan tom khaa, dua makanan
berkuah yang populer, menggunakannya. Menu dari Kamboja, Semenanjung Malaya, Pulau Sumatra, Pulau Jawa,
dan Pulau Bali juga
menggunakan daun jeruk purut sebagai pengharum masakan.
Sebagai bumbu masak, daun maupun buah jeruk purut
sukar dicari penggantinya. Kulit jeruk nipis dapat dipakai apabila terpaksa.
Daunnya dapat dikeringkan untuk dipakai pada waktu mendatang namun hanya
bertahan kurang dari setahun. Cara pengawetan lain yang lebih awet adalah
dengan dibekukan.
Manfaat Jeruk
Purut untuk sehari hari :
1. Memiliki sifat antibakteri
Minyak esensial jeruk
purut terbukti bersifat antibakteri. Minyak ekstrak jeruk purut ini dapat
mematikan bakteri E.coli dan Salmonella typhi, yang merupakan penyebab keracunan
makanan dan demam tifoid.
2. Mengandung antioksidan
Jeruk purut mengandung flavonoid. Flavonoid
serupa dengan antioksidan, yang dapat memperbaiki sel yang rusak akibat radikal
bebas. Jumlah flavonoid tersebut paling banyak ditemukan di bagian kulit jeruk.
3. Menjaga kesehatan kulit
Jeruk purut juga dapat dimanfaatkan
untuk kulit. Sebuah studi menemukan bahwa minyak esensial dari jeruk purut
dapat membantu mencegah jerawat, mendukung proses penyembuhan, dan memudarkan bekas jerawat.
Hal ini karena kandungan jeruk purut yang bersifat antiperadangan.
4. Melindungi jantung dan pembuluh darah
Sebuah studi menghubungkan manfaat
flavonoid yang terkandung dalam jeruk purut terhadap penurunan risiko kematian
akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Hal ini diduga terkait antioksidan
dan antiradang pada jeruk perut yang dapat mencegah kerusakan pada jantung dan
pembuluh darah.
5. Menekan pertumbuhan sel kanker
Berdasarkan penelitian di laboratorium,
air jeruk purut dan ekstra jeruk purut dapat menekan pertumbuhan sel kanker.
Meski demikian, efektivitas jeruk purut untuk pengobatan kanker masih perlu
diteliti lebih lanjut.
0 komentar:
Posting Komentar